Rethink your smartphone addiction by imagining it as a book

Our phones have become a ubiquitous presence in every moment of our lives. We don't have clear cut norms surrounding when it's inappropriate to use them. In most situations, 3 or 4 pieces of simple…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Pertandingan Balap Motor

Jam sudah menunjukan pukul 9.00 itu bearti balapan akan dimulai beberapa menit lagi. Jika Angkasa tidak datang tepat waktu, club Exraies akan di diskualifikasi.

Lomba ini adalah lomba balap antar club motor. Lomba club ini hanya dilakukan satu kali pertahun. Itu tandanya pertandingan ini sangat berharga untuk Angkasa.

Semua anggota Vuurschedel telah hadir. Duduk sejajar memberi dukungan untuk Angkasa. Anggota Vuurschedel tahu sekali perjuangan Angkasa untuk mengikuti lomba balap ini. Mereka yakin Angkasa tidak akan menyianyiakan kesempatan ini sia-sia.

Angkasa selalu menyempatkan waktu untuk latihan. Bahkan disaat ia sendiri harus membagi waktu dengan pelajaran dan tugas sekolah.

Panitia Exraies dan Mixe selaku pelatih club mondar mandir kesana kemari mencari cara takut-takut Angkasa Benar tidak akan datang. Membuat mereka tidak bisa berfikir tenang.

Beberapa kali Mixe mencoba menghubungi Angkasa. Hasilnya nihil tidak ada jawaban.

Hanya tinggal 5 menit terakhir. Riuh suara tepuk tangan dan sorakan menggema diseluruh tribun saat motor dengan nomor 18 itu memasuki garis star.

“Gila tuh anak bikin jantungan aja anjing.” Aksal menarik nafas lega.

Semua anggota Vuurschedel termasuk Gwen, Adrina, Stefiibina dan Kristal berdiri dari duduknya. Mereka semua bertepuk tangan sambil meneriaki nama Angkasa.

Angkasa membuka kaca helm. Sorot matanya mengarah kepada teman-temannya.

Sorot mata itu terlihat sendu. Selama ia mengikuti balapan. Orang tuanya tidak pernah hadir menyaksikan. Karena sebenarnya Papa Angkasa sangat menentang keras impian Angkasa untuk menjadi seorang pembalap.

Seperkian detik sorot mata itu berubah menjadi merah seperti tersimpan kesedihan dan rasa marah. Mencari-cari Celine berharap perempuan itu datang duduk ditribun mendukungnya.

“Kakak!!! Semangat!”

Angkasa beralih kearah teriakan itu. Siapa lagi jika bukan Arata. Adik yang sangat Angkasa sayangi. Senyuman Angkasa terbit dengan sendirinya hanya dengan mendengar teriakan melingking dan senyuman Arata yang saat ini sedang meloncat-loncat dengan semangat.

Hitungan ketiga Angkasa lantas bersiap-siap menatap tajam kedepan.

“READY!!!”

Beberapa kali Angkasa hampir melewati batas garis tikungan. Saat ini sudah 3 tingkungan yang dilewati. Tikungan yang paling susah yaitu tikungan ke5 jarang pembalap yang bisa melewati tikungan itu.

Kecuali Angkasa Naufal Pratama. Karna buktinya detik ini pria itu berhasil melewati tikungan ke5 dengan mudah. Membuat penonton semakin teriak antusias.

“Cara yang dia lakuin beda.” Bisik Gibran kepada Skay.

“Hm.” Skay menyetujui.

Add a comment

Related posts:

10 Things You Need to Sacrifice to Become Rich

Everyone wants to become rich and achieve financial freedom, but few people are aware of the sacrifices that becoming rich may require. Here are 10 things you need to give up to become rich. In…

Buy Verified CashApp Account From ProMxs Best Marketplace.

Buy Verified linkedin Account are 100% verified with high quality and non-drop. If you are bothered with our service, we offer 100% refund guarantee Accounts data format. The data format is specified…

Sobre Mesmo

No ponto em que eu estava esperando o ônibus que não vinha, pensei comigo mesmo: É tudo o mesmo. São Paulo, Carnavrau 2018, é tudo o mesmo. As pessoas nas ruas não se olham nem estando quase nuas, e…